Askep kehamilan ektopik terganggu pdf




















Agama : Islam 5. Pekerjaan : Swasta 6. Pendidikan terakhir : SMA 7. Tengaran, Kab. Semarang 8. Inisial Suami : Tn. Usia : 32 thn Agama : Islam Pekerjaan : Swasta Pendidikan terakhir : SMA Kepala Leher Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada nyeri tekan, kulit kepala tampak bersih, rambut warna hitam, persebaran merata Mata : Sklera tidak ikterik, konjungiva tidak anemis Hidung : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada secret Mulut : Mukosa bibir lembab, gigi putih dan terlihat bersih, distribusi gigi merata Telinga : Simetris antara telinga kiri dan kanan, tampak bersih Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena jugularis 2.

Abdomen a Uterus : - Manuver leopold belum bisa dilakukan karena usia kehamilan masih kecil - Klien mengatakan merasa nyeri di perut bagian bawah ketika ditekan, dengan skala 4 dan kualitas tumpul b Fungsi pencernaan: Klien mengatakan mual-mual sejak 2 minggu yang lalu Masalah khusus : Tidak ada 4. Perineum dan genital Vagina : Keluar flek dari jalan lahir Masalah khusus : Klien mengatakan keluar flek pada tanggal 13 Januari , kemudian dirinya memeriksakan diri ke RST dr.

Asmir Salatiga, kemudian diberi vitamin oleh dokter dan dimotivasi untuk kembali jika masih keluar flek. Pada tanggal 26 Januari keluar flek lagi, sehingga ibu kemudian memeriksakan diri ke RST dr.

Seperti kehamilan normal, uterus pada kehamilan ektopikpun mengalami hipertropi akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron, sehingga tanda-tanda kehamilan seperti tanda hegar dan Chadwick pun ditemukan.

Endometriumpun berubah menjadi desidua, meskipun tanpa trofoblas. Sel-sel epitel endometriummenjadi hipertropik, hiperkromatik, intinya menjadi lobular dan sitoplasmanya bervakuola.

Perubahan selular demikian disebut sebagai reaksi Arias-Stella. Karena tempat pada implantasi pada kehamilan ektopik tidak ideal untuk berlangsungnya kehamilan, suatu saat kehamilan akan terkompromi. Kemungkinan yang dapat terjadi pada kehamilan ektopik adalah :. H asil konsepsi mati dini dan direabsorbsi. Abortus kedalam lumen tuba. Ruptur dinding tuba. Manifestasi klinis. Gambaran klinik kehamilan ektopik sangat bervariasi tergantung dari ada tidaknya ruptur. Triad klasik dari kehamilan ektopik adalah nyeri, amenorrhea, dan perdarahan per vaginam.

Pada setiap pasien wanita dalam usia reproduktif, yang datang dengan keluhan amenorrhea dan nyeri abdomen bagian bawah, harus selalu dipikirkan kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik. Selain gejala-gejala tersebut, pasien juga dapat mengalami gangguan vasomotor berupa vertigo atau sinkop; nausea, payudara terasa penuh, fatigue, nyeri abdomen bagian bawah,dan dispareuni.

Dapat juga ditemukan tanda iritasi diafragma bila perdarahan intraperitoneal cukup banyak, berupa kram yang berat dan nyeri pada bahu atau leher, terutama saat inspirasi. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan nyeri tekan pelvis, pembesaran uterus, atau massa pada adnexa. Namun tanda dan gejala dari kehamilan ektopik harus dibedakan dengan appendisitis, salpingitis, ruptur kista korpus luteum atau folikel ovarium.

Pada pemeriksaan vaginal, timbul nyeri jika serviks digerakkan, kavum Douglas menonjol dan nyeri pada perabaan. Pada umumnya pasien menunjukkan gejala kehamilan muda, seperti nyeri di perut bagian bawah, vagina uterus membesar dan lembek, yang mungkin tidak sesuai dengan usia kehamilan.

Tuba yang mengandung hasil konsepsi menjadi sukar diraba karena lembek. Nyeri merupakan keluhan utama. Pada ruptur, nyeri terjadi secara tiba-tiba dengan intensitas tinggi disertai perdarahan, sehingga pasien dapat jatuh dalam keadaan syok. Perdarahan per vaginam menunjukkan terjadi kematian janin. Amenorrhea juga merupakan tanda penting dari kehamilan ektopik.

Namun sebagian pasien tidak mengalami amenorrhea karena kematian janin terjadi sebelum haid berikutnya. Tanda dan gejala. Tanda :. Gangguan kencing. Kadang-kadang terdapat gejala besar kencing karena perangangan peritoneum oleh darah di dalam rongga perut. Pada kehamilan ektopik uterus membesar juga karena pengaruh hormon-hormon kehamilan tapi pada umumnya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan uterus pada kehamilan intrauterin yang sama umurnya. Nyeri pada toucher.

Terutama kalau cervix digerakkan atau pada perabaan cavumdouglasi nyeri digoyang. Tumor dalam rongga panggul. Dalam rongga panggul teraba tumor lunak kenyal yang disebabkan kumpulan darah di tuba dan sekitarnya. Perubahan darah. Dapat diduga bahwa kadar haemoglobin turun pada kehamilan tuba yang terganggu, karena perdarahan yang banyak ke dalam rongga perut. Nyeri dapat bersifat unilateral atau bilateral , terlokalisasi atau tersebar.

Dengan matinya telur desidua mengalami degenerasi dan nekrose dan dikeluarkan dengan perdarahan. Perdarahan ini pada umumnya sedikit, perdarahan yang banyak dari vagina harus mengarahkan pikiran kita ke abortus biasa. Perdarahan abnormal uterin, biasanya membentuk bercak. Hampir sebagian besar wanita dengan kehamilan ektopik yang memiliki berkas perdarahan pada saat mereka mendapatkan menstruasi, dan mereka tidak menyadari bahwa mereka hamil.

Penanganan kehamilan ektropik pada umumnya adalalah laparotomi. Dalam tindakan demikian , beberapa hal harus diperhatikan dan dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut. Hasil pertimbangan ini menentukan apakah perlu di lakukan salpingektomi pada kehamilan tuba atau dapat dilakukan pembedahan konservatif. Apakah kondisi ibu buruk, misalnya dalam keadaan syok, lebih baik di lakukan salpingektomi.

Pada kasus kehamilan ektropik di pars ampularis tuba yang belum pecah biasanya di tangani dengan menggunakan kemoterapi untung menghindari tindakan pembedahan. Karena kehamilan ektopik dapat mengancam nyawa, maka deteksi dini dan pengakhiran kehamilan adalah tatalaksana yang disarankan.

Pengakhiran kehamilan dapat dilakukan melalui:. Dapat diberikan apabila kehamilan ektopik diketahui sejak dini. Obat yang digunakan adalah methotrexate obat anti kanker. Untuk kehamilan yang sudah berusia lebih dari beberapa minggu, operasi adalah tindakan yang lebih aman dan memiliki angka keberhasilan lebih besar daripada obat-obatan. Apabila memungkinkan, akan dilakukan operasi laparaskopi. Bila diagnosa kehamilan ektopik sudah ditegakkan, terapi definitif adalah pembedahan :.

Operasi Laparoskopik : Salfingostomi. Syarat pemberian methrotexate pada kehamilan ektopik:. Keberhasilan pemberian methrotexate yang cukup baik bila :. Kontraindikasi pemberian Methrotexate :. Pasca terapi konservatif atau dengan methrotexate, lakukan pengukuran serum hCG setiap minggu sampai negatif. Komplikasi kehamilan ektopik dapat terjadi sekunder akibat kesalahan diagnosis, diagnosis yang terlambat, atau pendekatan tatalaksana.

Kegagalan penegakan diagnosis secara cepat dan tepat dapat mengakibatkan terjadinya ruptur tuba atau uterus, tergantung lokasi kehamilan, dan hal ini dapat menyebabkan perdarahan masif, syok, DIC, dan kematian.

Komplikasi yang timbul akibat pembedahan antara lain adalah perdarahan, infeksi, kerusakan organ sekitar usus, kandung kemih, ureter, dan pembuluh darah besar. Selain itu ada juga komplikasi terkait tindakan anestesi. Berhenti merokok akan menurunkan risiko kehamilan ektopik. Ruptur dapat terjadi secara spontan atau karena trauma koitus dan pemeriksaan vaginal. Dalam hal ini akan terjadi perdarahan dalam rongga perut, kadang-kadang sedikit hingga banyak, sampai menimbulkan syok dan kematian.

Manifestasi Klinik Gejala dan tanda kehamilan ektopik terganggu sangat berbeda-beda; dari perdarahan yang banyak yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala yang tidak jelas sehingga sukar membuat diagnosanya. Gejala dan tanda tergantung pada lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya kehamilan, derajat perdarahan yang terjadi dan keadaan umum penderita sebelum hamil.

Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting kedua pada kehamilan ektopik terganggu. Hal ini menunjukkan kematian janin. Kehamilan ektopik terganggu sangat bervariasi, dari yang klasik dengan gejala perdarahan mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen akut sampai gejala-gejala yang samar-samar sehingga sulit untuk membuat diagnosanya.

Diagnosis Walaupun diagnosanya agak sulit dilakukan, namun beberapa cara ditegakkan, antara lain dengan melihat 5,6,8 : 1. Berat atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam peritoneum. Pemeriksaan fisis a Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di daerah adneksa. Hemoglobin menurun setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat. Kuldosentesis : suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam kavum Douglas ada darah.

Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan laparotomi. Penanganan Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah laparotomi. Pada laparotomi perdarahan selekas mungkin dihentikan dengan menjepit bagian dari adneksa yang menjadi sumber perdarahan. Keadaan umum penderita terus diperbaiki dan darah dalam rongga perut sebanyak mungkin dikeluarkan. Dalam tindakan demikian, beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu: kondisi penderita pada saat itu, keinginan penderita akan fungsi reproduksinya, lokasi kehamilan ektopik.

Hasil ini menentukan apakah perlu dilakukan salpingektomi pemotongan bagian tuba yang terganggu pada kehamilan tuba. Dilakukan pemantauan terhadap kadar HCG kuantitatif.

Peninggian kadar HCG yang berlangsung terus menandakan masih adanya jaringan ektopik yang belum terangkat. Penanganan pada kehamilan ektopik dapat pula dengan transfusi, infus, oksigen, atau kalau dicurigai ada infeksi diberikan juga antibiotika dan antiinflamasi.

Sisa-sisa darah dikeluarkan dan dibersihkan sedapat mungkin supaya penyembuhan lebih cepat dan harus dirawat inap di rumah sakit. Prognosis Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini dengan persediaan darah yang cukup.

Hellman dkk.



0コメント

  • 1000 / 1000